“Nah sekarang waktu nya kita
diskusi, disini ada beberapa pertanyaan yang harus kalian diskusikan denga
teman sekelompok kalian.” Jelas Bu Dina salah satu dosen pengampu mata kuliah
Psikologi Pendidkan di kampus saya. Saya suka sekali metode belajar dengan
diskusi, makanya saya selalu semangat di mata kuliah ibu ini. Sambil bersiap-siap
mengubah posisi duduk saya dan teman-teman saya tetap mendengarkan arahan dari
Bu Dina. Bu dina melanjutkan arahan tentang tugas diskusi yang akan diberikan,
saya dan teman-teman kelompok sibuk mencatat apa-apa saja yang nantinya akan
dibahas saat diskusi, salah satu materi yang akan kami bahas adalah Ubiquitos
Computing. “Wahh apa itu ya?” Tanya ku pada teman-teman sekelompokku.
“Jangankan tau itu apa, namanya pun kami baru dengar ini, haha” Jawab mereka
sambil tertawa. Baiklah karena semua tidak ada yang tahu maka saya mencoba
mencari tahu dari internet apa sebenarnya ubiquitos computing itu. Setelah
bolak balik baca ertikel dari berbagai macam sumber akhirnya bisa juga
terpecahkan apa itu Ubiquitos Computing.
Ubiquitous computing dapat didefinisikan
sebagai penggunaan komputer yang tersebar di manapun dan kapan pun user berada
yang memungkinakan user berinteraksi dengan komputer secara kontinyu.
Bila dilihat
dari sejarah perkembangan komputer dimasa lalu yang diawali dengan Computer
Main fraim, yaitu sebuah komputer server besar yang melayani banyak pengguna
sehingga komputer ini dikenal dengan satu komputer dengan banyak pengguna (one
computer, many people). Dari era ini kemudian berlanjut ke zaman kedua yaitu
personal komputer (PC) dimana setiap orang mempunyai satu komputer (one person,
one computer). Kemudian dari personal komputer muncul zaman ketiga yang disebut
Ubiquitos Computing, yaitu setiap orang akan memiliki banyak komputer yang bisa
diakses dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh jarak dan ruang waktu
(one person, many computer)
Ide ubiquitous computing pertama kali
disampaikan oleh Mark Weiser (1998) di Laboratorium Komputer Xerox PARC, yang membayangkan
komputer dipasang di dinding, di permukaan meja, di setiap benda sehingga
seseorang dapat berkomunikasi dengan ratusan komputer pada saat yang sama.
Setiap komputer secara tersembunyi diletakkan di lingkungan dan dihubungkan
secara nirkabel. Mark Weiser
menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah model/konsep interaksi
manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana proses informasi
keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, seseorang
yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan banyak sistem komputasi
berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara tidak sadar dia menggunakan
peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur dengan lingkungannya. Model
seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.
Inti dari model
Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut Pervasive Computing) melakukan
pembagian resource (sumber daya) yang ringan, tidak mahal, dalam jaringan
pemrosesan handal secara bersama-sama dan terdistribusi ke dalam semua aspek
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, sebuah lingkungan Ubiquitous Computing
yang menghubungkan kontrol penerangan (lampu) dan pemanas ruangan dengan alat
yang dipasang pada pakaian kita sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan
dapat dimodulasi secara terus-menerus dan tak kentara. Sistem tersebut
seharusnya “hilang” dari pandangan dan diluar alam sadar kita. Salah satu
sistem Ubiquitous pertama adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko.
Merupakan sebuah tali yag dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan
melalui koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak/menegang sesuai kondisi dan
traffic jaringan. Mark Weiser mengenalkan tiga bentuk dasar dari mesin Ubiquitous yaitu : tab,
pad, dan board.
Tab : dapat dipakaikan atau dipasang dengan ukuran sentimeter.
Tab : dapat dipakaikan atau dipasang dengan ukuran sentimeter.
Menurut kelompok kami Ubiquitos computing adalah sebuah era yang paling
cocok untuk pendidikan daripada era komputer yang lain dimana perangkat baru
ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid ketimbang komputer desktop.
Perangkat baru ini juga jauh lebih murah dan dapat memampukan murid
untuk untuk membawa perangkat informasi personal ke lapangan untuk
membantu mengerjakan suatu tugas dan bisa dibawa pulang
0 komentar:
Posting Komentar