Blogger Widgets

Pages

Subscribe:
Rony Syahputra Psikologi Pendidikan

Ads 468x60px

.

Labels

Selasa, 24 April 2012

TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


NAMA KELOMPOK 15 :


1. Dimana persinggungan antara teknologi dan pendidikan ?
2. Bagaimana konteks standar untuk murid yang “Melek Teknologi” dibandingkan di Indonesia, khususnya Medan ?
3. Bagaimana kamu melihat Ubiquitous Computing sebagai seorang mahasiswa yang sedang memahami tentang psikologi pendidikan?

Jawab :

1. Persinggungan antara teknologi dan pendidikan terletak pada proses pembelajaran di lingkungan pendidikan, dimana teknologi menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran tersebut. Bahkan sekarang guru lebih mudah memberikan materi pembelajaran dengan adanya bantuan dari teknologi. Contohnya saja, saat guru mau mengajarkan muridnya bagaimana keadaan di gurun pasir, nah guru tersebut tidak harus mengajak muridnya ke gurun pasir. Tapi guru tersebut bisa menunjukkan gambar-gambar yang bisa didapatnya dari teknologi khususnya internet. Bahkan, teknologi juga dapat memberikan pembelajaran bagi anak didik untuk berpikir kreatif seperti anak-anak dapat mengeluarkan isi pikiran atau ide-ide yang tersimpan di benaknya, misalnya anak yang suka menggambar dapat mendisign dengan bantuan teknologi komputer. Selain itu juga dapat membuat anak berpikir imajinatif maksudnya membantu anak-anak dapat berimajinasi tentang dunia luar, apalagi dengan internet anak-anak dapat mengetahui hal-hal yang ada di luar, seperti bagaimana situasi gurun pasir tersebut. Serta dapat membuat kita lebih mandiri, maksudnya anak-anak bisa mengerjakan sesuatu sendiri, contohnya seorang anak dapat tugas dari sekolahnya, anak tersebut bisa mencari referensi dari teknologi berupa jaringan internet.

2. Perbandingan standar murid yang “Melek Teknologi” pada setiap grade dibandingkan Indonesia, khususnya Medan yaitu :
·         Pra Taman Kanak-Kanak sampai Grade Dua
ü  Gunakan alat input (seperti mouse, keyboard, atau remote control) dan alat output (seperti monitor dan printer) untuk mengoperasikan komputer
ü  Gunakan variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang independen
ü  Gunakan sumber daya multimedia yang pas, seperti buku interaktif, software pendidikan, dan ensiklopedia multimedia dasar, untuk mendukung pembelajaran
ü  Kerjasama dengan teman, anggota keluarga, dan orang lain saat menggunakan teknologi
ü  Gunakan sumber daya teknologi (seperti teka-teki , program berpikir logis, alat menulis, dan kamera digital) untuk pembelajaran
ü  Tunjukkan perilaku etnis dan sosial yang positif saat menggunakan teknologi
Kalau di Medan, anak-anak di Medan sudah mengenal dan mengoperasikan komputer

·         Grade 3 sampai 5
ü  Gunakan keyboard dan alat input dan output lain secara efektif
ü  Diskusikan penggunaan teknologi dalam kehidupan seharihari dan keuntungan dan kerugian dari penggunaan itu
ü  Gunakan alat teknologi (seperti multimedia, alat presentasi, alat Web, kamera, digital, dan scanner) untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan memublikasikan aktivitas individual
ü  Gunakan telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasi di tempat yang jauh, berkomunikasi dengan orang lain, dan mencari informasi yang menarik secara personal
ü  Gunakan telekomunikasi dan sumber daya online (secara e-mail, diskusi online, Web) untuk berpartisipasi dalam proyek pembelajaran bersama
ü  Gunakan sumber daya teknologi (seperti kalkulator, alat pengumpul data, video, dan software pendidikan) untuk aktivitas pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri
Kalau di Medan, anak-anak masih baru mengoperasikannya dan belum terlalu sering memakainya

·         Grade 6 sampai 8
ü  Aplikasikan strategi untuk mengidentifikasikan dan memecahkan problem hardware dan software yang muncul dalam penggunaan sehari-hari
ü  Tujukkan pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap lapangan kerja masyarakat
ü  Gunakan alat spesifik, software, simulasi (seperi peralatan lingkungan, kalkulator, dan lingkungan percobaan) untuk mendukung pembelajaran dan riset
ü  Desain, kembangkan, publikasikan, dan paparkan produk (seperti halaman web dan rekaman video)
ü  Teliti dan evaluasi akurasi, relevansi, dan bias dari sumber informasi elektronik yang berkaitan dengan problem dunia nyata
Kalau di Medan, anak-anak sudah membuat email, banyak anak-anak yang sudah mencari tugas / bahan kliping dari internet.

·         Grade 9 sampai 12
ü  Identifikasi kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi sistem dan layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan
ü  Gunakan sumber daya teknologi untuk mengelola dan menomunikasikan informasi porsonal dan profesional (seperti keuangan, jadwal, alamat, pembelian, dan korespondensi)
ü  Gunakan informasi online secara rutin untuk memenuh kebutuhan riset, publikasi, komunikasi dan produktivitas
ü  Pilih dan aplikasikan alat teknologi untuk riset, analisis informasi, dan pemecahan problem dalam pembelajaran materi
Kalau di Medan, siswa sudah menggunakan dan membawa laptop untuk presentasi di sekolah dan juga memanfaatkan waifi yang ada di sekolah

3. Ubiquitous Computing adalah penggunaan komputer yang tersebar dimana user berada. Sejumlah komputer disatukan dalam satu lingkungan dan tersedia bagi setiap orang yang berada di lokasi tersebut yang menekankan pada distribusi komputer ke lingkungan daripada komputer personal. Ubiquitous Computing merupakan masa depan dari personal computer. Di masa lalu, komputer pertama di kenal dengan sebutan komputer Main Framedengan prinsip One Computer Many People, yaitu sebuah komputer server besar yang melayani banyak pengguna. Kemudian era komputer bergeser ke arah personal komputer (PC) dengan prinsip One Person One Computer dimana setiap orang mempunyai satu komputer. Dengan berjalannya waktu, seseorang bisa mengakses komputer tanpa dibatasi jarak dan ruang waktu, era inilah yang disebut Ubiquitous Computing (One Person Many Computer).
Sebagai mahasiswa yang sedang memahami psikologi pendidikan, kelompok kami berpendapat bahwa Ubiquitous Compuiting merupakan sebuah era teknologi yang cocok untuk pendidikan, daripada era-era sebelumnya karena perangkat baru ini dapat disediakan kepada lebih banyak murid, bisa dipasang dengan jaringan murah, dapat memampukan murid untuk membawa perangkat informasi ke lapangan dan membantu mengerjakan suatu tugas serta bisa di bawa pualng.

Senin, 09 April 2012

Psikologi Sekolah


Tugas Kelompok :
Nissa Aztarid & Putri Azura


Kedudukan Psikologi Sekolah dalam Ilmu Psikologi 

Psikologi sekolah mer arupan bagian dari Psikologi pendidikan. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Fungsi Sekolah sebagai Agen Perubahan

Sekolah merupakan sarana yang sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan, seperti yang sudah dikemukakan bahwa karena kemajuan zaman keluarga tidak mungkin lagi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk ke dalam proses pembangunan masyarakat secara optimal yaitu mengembangkan kemampuan meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia.

Perbedan Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan

Psikologi sekolah merupakan ilmu terapan dari psikologi pendidikan yang hanya berfokus pada sekolah dan bidang – bidangnya di sekolah, terutama terhadap murid. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk pola pikir anak.

Sedangkan, psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana manusia belajar dalam bidang pendidikan, keefektifan dalam proses pembelajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.

Jadi, perbedaan psikologi pendidikan dan psikologi sekolah dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Psikologi pendidikan bergerak dalam bidang yang luas, sedangkan psikologi sekolah hanya bergerak dalam ruang lingkup sekolah.
Psikologi pendidikan berhubungan dengan cara pengajaran, sedangkan psikologi sekolah berhubungan dengan anak didik di sebuah sekolah, contohnya seperti memberikan nasehat mengenai masalah yang ada di dalam sekolah,  pembinaan murid dan guru, pengembangan kognitif, kreatif, etik, dan juga pengembangan kemampuan siswa dalam ruang lingkup sekolah.

Metode dalam Sistem Pengajaran di Sekolah
Metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, murid, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dll. Matode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain berbentuk ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan metode demonstrasi (praktek). Berikut penjelasan satu persatu dari beberapa metode tersebut.

Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan.
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya.Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru.
Metode Demostrasi atau Praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.
Permasalahan-Permasalahan yang terjadi di Sekolah dan Solusi Pemecahan Masalah
1.   Anak tidak bisa mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yang disampaikan dengan cara yang tidak sesuai dengan belajarnya. Solusi : orang tua harus mengenali cara belajar anak dan pola pikirnya. Bila setelah menjelaskan dengan cara berbeda anak mengerti, itu berarti pola pembelajaran di sekolah tidak pas untuknya dan kitalah yang harus membantunya di rumah.
2.  Anak mengalami kesukaran karena minat belajarnya terbatas pada satu atau lebih pelajaran. Solusi : orangtua menolong anak agar dapat melewati pelajaran-pelajaran lainnya.
3.  Anak mengalami kesulitan belajar akibat perlakuan teman yang tidak bersahabat. Solusi : memberikan kesempatan kepada anak tersebut untuk menyelesaikan masalah itu dengan temannya
sumber
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Penerbit: Kencana Prenada Media Group: Jakarta
http://www.contohmakalah.co.cc/2010/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-psikologi.html
http://www.balinter.net/news_226_Peranan_sekolah_di_dalam_Pendidikan.html
http://kafeilmu.com/2012/02/beberapa-metode-belajar-mengajar.html#ixzz1rXDQDrks