Blogger Widgets

Pages

Subscribe:
Rony Syahputra Psikologi Pendidikan

Ads 468x60px

.

Labels

Kamis, 07 Juni 2012

Simulasi Paedagogi dan Andragogi

A. Simulasi Paedagogi

Paedagogi merupakan seni mengajar pada anak. Pengajaran pada berfokus pada teacher  center, dimana seorang guru lah yang menjadi sumber informasi pengajaran.  
Setting: Ibu dengan 2 anak yang memperebutkan 2 botol minuman
 Disuatu rumah 2 orang abang beradik sedang memperebutkan botol minuman, sang ibu yang mendengar keributan mencoba melerai dan menasehati kedua anaknya:
Ibu      : Kenapa berantam??
Adik   : Abang ngambil tempat minum adek bu
Abang: Abang kan cuma pinjam, adek pelit!!
Adik   : Itu kan punya adek, abang kan punya
Ibu      : Sudah (sambil mengambil tempat minum), jangan bertengkar, kalian kan punya tempat minum masing masing. Abang (sambil melihat kearah abang) nggak boleh ngambil tempat minum adek kan udah punya masing-masing. Kalian kan bersaudara, lain kali nggak berantam lagi ya nak.
Abang dan adik: (Menunduk kemudian mengangguk) iya buu...

B. Simulasi Andragogi
Andragogi merupakan seni mengajar yang diberikan pada orang dewasa. Pengajaran harus dibedakan dengan anak karena orang dewasa sudah memiliki pengalaman yang lebih kaya dari pada anak-anak. 

Setting: Training Leadership di suatu perusahaan
Suatu perusahaan melakukan training untuk meningkatkan kemampuan leadership karyawan, kemudian terjadilah dialog berikut:
Trainer   : Selamat siang rekan-rekan sekalian, hari ini saya sebagai trainer akan memberikan materi mengenai leadership, baiklah sebelum memulai materi saya terlebih dahulu akan menanyakan makna dari leadership tersebut kepada rekan-rekan sekalian. Siapa yang bersedia memberikan pendapatnya??
Trainee 1: Saya (sambil mengacungkan tangan), leadership adalah suatu kemampuan untuk mengarahkan orang lain untuk mau melakukan perintah dari atasan.
Trainer: Baiklah, ada yang mau menambahkan lagi?
Trainee 2: Saya (sambil mengacungkan tangan), selain mempengaruhi seorang leader juga harus mampu mengarahkan anggotanya. 

C. Perbedaan Simulasi Paedagogi dan Andragogi
Pada simulasi Paedagogi informasi cenderung berfokus pada ibu, ibu lah yang memberikan nasehat pada anak agar anaknya tidak berkelahi. Sementara pada simulasi Andragogi, informasi berfokus pada trainee karena trainer menganggap bahwa trainee sudah dewasa dan sudah mendapatkan mengenai leadership baik secara langsung maupun tidak.

Kelompok 10:

Andragogi

Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Istilah ini awalnya digunakan oleh Alexander Kapp, seorang pendidik dari Jerman, pada tahun 1833, dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles (24 April 1913 -- 27 November 1997).
Andaragogi sebagai konsep dalam belajar mahasiswa sebenarnya sudah lama dikenal oleh masyarakat, terutama di kalangan perguruan tinggi. Andragogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “aner” yang berarti orang dewasa, dan “agogos” yang berarti memimpin.
1.  Knowles (Sudjana, 2005: 62)
Andragogi adalah seni dan ilmu dalam membantu peserta didik (orang dewasa) untuk belajar (the science and arts of helping adults learn).
2.     Dugan Laird (Hendayat S., 2005: 135)
Andragogi adalah mempelajari bagaimana orang dewasa belajar. Laird yakin bahwa orang dewasa belajar dengan cara yang secara signifikan berbeda dengan cara-cara anak dalam memperoleh tingkah laku baru..
Publikasi Malcolm Knowles, lewat bukunya The Adult Leaner adalah model andragogi sebagai teori belajar yang tepat untuk orang dewasa.
Empat konsepsi pokok andragogi yang tertuang dalam buku tersebut antara lain :
  1. Perubahan dalam konsep diri (self concept), yaitu seseorang tumbuh dan matang konsep dirinya bergerak dari ketergantungan total menuju ke pengarahan diri alias mandiri.
  2. Peranan pengalaman, individu tumbuh matang dan mengumpulkan banyak pengalaman, dalam hal ini menyebabkan dirinya menjadi sumber belajar yang kaya dan pada waktu yang sama memberikan dasar yang luas untuk belajar sesuatu yang baru.
  3. Kesiapan belajar, tiap individu menjadi matang maka belajar kurang ditentukan oleh paksaan akademik dan perkembangan biologiknya, tetapi lebih ditentukan oleh tuntutan tugas perkembangan untuk peranan sosialnya.
  4. Orientasi belajar, orang dewasa berkecenderungan memiliki orientasi belajar yang berpusat pada pemecahan problem-problem kehidupan (problem centered orientation).
Istilah andragogi telah digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara pendidikan yang diarahkan diri sendiri dengan pendidikan melalui pengajaran oleh orang lain

http://id.wikipedia.org/wiki/Andragogi
http://halamanputih.wordpress.com/2012/01/23/konsep-andragogi-dalam-belajar/

Rabu, 06 Juni 2012

Tugas Mini Proyek 2011/2012

Peran dan Pengaruh teknologi dalam Dunia Pendidikan sebagai media belajar pada siswa SMA
Banyak aspek-aspek luar yang mempengaruhi pendidikan kita, salah satunya yaitu Teknologi Informasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi aktifitas utama pada kegiatan berbagai sektor kehidupan termasuk pendidikan.
Saat ini perangkat komputer sudah dapat dijumpai di sekolah-sekolah, dan jumlah komputer itu bertambah pesat. Namun, walau berpotensi meningkatkan pembelajaran  murid, sekolah masih ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi ini dibanding lembaga lain, seperti bisnis. Selain itu, banyak guru yang tidak memiliki pengetahuan memadai dalam menggunakan komputer, dan banyak sekolah tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang dibutuhkan. Dan dengan perkembangan teknologi yang pesat, komputer yang dibeli sekolah menjadi cepat ketinggalan zaman. Bahkan ada yang rusak dan perlu diperbaiki.
Dalam mencari berbagai informasi untuk pembelajaran, siswa bisa mengandalkan buku-buku dan literatur. Tetapi, semakin berkembang pesatnya teknologi kini muncul internet yang mempermudah siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Internet adalah inti dari komunikasi melalui komputer. Sistem internet berisi ribuan jaringan komputer yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid. Dalam banyak kasus, internet mengandung informasi yang lebih baru ketimbang buku teks.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka kami ingin meihat bagaimana peran dan pengaruh teknologi dalam dunia pendidikan sebagai media belajar pada siswa khususnya siswa SMA. 
Landasan Teori
Teknologi diartikan sebagai ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan. Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada tahun 2003 Williiam dan Sawyer mendefinisikan teknologi sebagai teknologi yang menggabungkan komputasi dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan vidio. Pada tahun 2005, William dan Sawyer memberikan pengertian yang lebih lengkap lagi tentang TI, yaitu sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau menyampaikan informasi.
Manfaat teknologi
·         E-Learning, berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh.
·         Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuah jaringan
·         E-Library, perpustakaan digital.
·         Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Vidio.
Fungsi utama TI dalam kegiatan pembelajaran :
·        1.  Teknologi berfungsi sebagai alat (tools)
·        2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science)
·        3.Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy)
Masalah dan hambatan dalam penggunaan TI dalam pembelajaran:
·         Penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalisasi dalam jiwa adalah firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
·         Asimetri akses (akses yang tidak merata)
Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antarasiswa atau sekolah dengan dukungan sumber daya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumber daya yang terbatas.
Tujuan Penelitian :
1.      Untuk mengetahui apakah teknologi sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa SMA.
2.      Untuk mengetahui bagaimana peran teknologi dalam proses belajar siswa SMA.
3.      Untuk mengetahui dampak penggunaan teknologi dalam proses belajar siswa SMA.
Alat-alat dan bahan
-          Alat-alat tulis (Buku, kertas dan pena)
-          Kamera
-          HP
-          Laptop
-          Reward untuk subjek (Pena)
Subjek yang diteliti
             
-     33 orang siswa siswa SMA N 1 Tebing Tinggi
Metode yang digunakan
-          Wawancara dan mengisi kuisioner, dengan pertanyaan sebagai berikut :
1.      Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan saat ini ?
2.      Apakan manfaat teknologi bagi anda ?
3.      Apakah anda sudah memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal ?
4.      Apakah teknologi membantu anda dalam belajar ?
5.      Apakah dampak positif dan negatif teknologi terhadap proses belajar anda ?
6.      Manakah yang lebih dominan antara dampak positif dan negatif tersebut dalam diri anda ?
7.      Seberapa sering anda menggunakan teknologi dalam proses belajar ?
8.      Apakah sekolah anda sudah difasilitasi teknologi untuk proses belajar anda ?
9.      Apakah anda sangat tergantung dengan internet ?
Time Table
Kegiatan
Maret
April
Mei
I
II
III
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Pemilihan Tema
=
=
Penentuan Judul
=
=
Diskusi
=
=
Penyusunan Soal-Soal Wawancara
==
Surat Izin
==
Konfirmasi Surat Izin Ke Sekolah
==
Observasi
==
==
Analisa Data
==
Kesimpulan
==
Poster
==
Posting di Blog
=
=
Kalkulasi Biaya
-          Transportasi  =   24000 x 3   = 720000
-          Reward          =    2500 x 32  = 80000
-          Fotocopy       =                      =  4500
Total               =                      = 156500
Pelaksanaan
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan
Keterangan
Selasa, 17 April 2012
1.      Penentuan tema dan judul penelitian.
2.      Pemilihan Metode yang digunakan untuk penelitian, kami memilih metode wawancara.
Senin, 30 April 2012
1.      Menentukan subjek penelitian. Kami memilih mengobservasi SMA N 1 Tebing Tinggi.
2.      Menyusun Soal-Soal Wawancara.
Rabu, 2 Mei 2012
1.      Pembuatan surat izin.
2.      Membeli reward untuk subjek.
Sabtu, 5 Mei 2012
1.      Konfirmasi surat izin
Rabu, 9 Mei 2012
1.      Observasi ke SMA N 1 Tebing Tinggi.
Rabu, 16 Mei 2012
1.      Analisa data
2.      Membuat kesimpulan
Jumat, 1 Juni 2012
1.      Membuat poster
Selasa, 5 Juni 2012
1.      Posting di blog
Analisa hasil wawancara
S1. Seluruh subjek menyatakan bahwa perkembangan teknologi khususnya dalam bidang pendidkan sudah cukup memadai seperti penggunaan komputer, proyektor dan internet untuk menunjang proses belajar.
22. Seluruh subjek menyatakan bahwa pada masa sekarang teknologi memberi pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Teknologi memberikan banyak manfaat seperti dengan komputer dan internet dapat mempermudah siswa mencari informasi ataupun tugas-tugas dari sekolah. 
33. 80 persen subjek belum memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk menunjang proses belajar mereka, mereka menggunakan teknologi seperti internet untuk hal-hal yang kurang penting dan hanya membuang-buang waktu saja seperti mengakses jejaring sosial, game online atau situs-situs ramalan, sedangkan sisanya menggunakan teknologi dengan maksimal seperti mengunduh buku dari internet, mencari informasi dan mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
44Semua subjek menyatakan bahwa teknologi sangat membantu dalam proses belajar dan menyatakan bahwa belajar menggunakan teknologi itu lebih praktis.
55. Dampak positif dan negatif internet
(+)       -     Menambah pengetahuan umum dan wawasan.
-          Lebih cepat dan lebih mudah untuk mencari tugas sekolah.
(-)        -     Membuat Lupa waktu
-          Mudah mengakses situs-situs yang tidak pantas dilihat
-          Menggunakannya untuk hal-hal yang kurang penting seperti game online, dll.
66.  67 persen menjawab bahwa teknologi memiliki dampak positif terhadap dirinya, 24 persen manjawab dampak positif dan 10 persen manjawab netral.
77. 80 persen siswa menjawab mereka sering menggunakan teknologi untuk menunjang proses belajar seperti mencari tugas melalui intenet, membuat makalah dengan laptop/komputer, dan mempresentasikannya melalui proyektor.
88. Seluruh siswa menjawab teknologi yang difasilitasi oleh sekolah belum memadai, seperi wifi yang jarang aktif dan terkandang mati mendadak.
99.   60 persen siwa menyatakan bahwa mereka tidak tergantung dengan teknologi khususnya internet untuk proses belajar mereka dan sisanya menjawab mereka tergantung dengan internet untuk mencari tugas karena lebih cepat dan lebih mudah.

Kesimpulan :
Teknologi memberikan banyak manfaat dan dampak positif dalam dunia pendidikan, teknologi mempermudah dan menunjang proses belajar pada siswa seperti mencari tugas melalui intenet, membuat makalah dengan laptop/komputer, dan mempresentasikannya melalui proyektor. Perkembangan teknologi internet juga berkembang pesat, meskipun sekolah belum memfasilitasinya secara memadai tetapi rata-rata subjek
Desain Informatif

Testimoni :

Nissa : Meskipun melelahkan tetapi dalam proses pengerjaan mini proyek ini, saya banyak mendapatkan penglaman-pengalaman yang seru dan menyenangkan

Putri : Kegiatan proyek mini pada mata kuliah Psikologi Pendidikan memberikan banyak pengamalan dan manfaat bagi saya. Kegiatan ini sebelumnya tak pernah kami lakukan, sehingga kami belajar untuk pertama kalinya. Kami pergi ke salah satu SMA di Tebing Tinggi. Kami mendapat reaksi yang baik dari adik-adik disana. Sehingga mempermudah survey kami.

Rony : Saya senang dengan mengerjakan proyek mini ini, karena saya bisa dapat kesempatan melakukan penelitian langsung ke lapangan. Selain itu saya juga mendapat wawasan baru saat melakukan proyek mini dengan bertambahnya pengalaman yang saya dapat.