Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respon. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu
kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seseorang
bergantung pada lingkungannya.
Tokoh-Tokoh yang Mendukung Teori
Belajar Behavioristik
Ivan P. Pavlov
Pavlov (1927) mengembangkan teori conditioning dengan melakukan percobaan
terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga
terjadi reaksi bersarat pada anjing. Belajar menurut teori ini adalah suatu
proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan
reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan
dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara
otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Skinner
Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan faktor penting dalan
belajar. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi
sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant
conditioning. Teori ini terdiri dari enam konsep, yaitu:
- Penguatan positif dan negatif
- Shapping, proses pembentukan tingkah laku yang semakin mendekati tingkah laku yang diharapkan
- Pendekatan suksesif, proses pembentukan tingkah laku yang menggunakan penguatan pada saat yang tepat, sehingga respon sesuai dengan yang diisyaratkan
- Extinction, proses penghentian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakannya penguatan
- Chaining of Response, respon dan stimulus yang berangkaian satu sama lain
- Jadwal penguatan, variasi pemberian penguatan: rasio tetap dan bervariasi, interval tetap dan bervariasi.
Thorndike
Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi
antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut
teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang
dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara
otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan
teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error yaitu : adanya
aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai
terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai
tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.
- Hukum kesiapan (Law of Readiness), kesiapan seseorang dalam melakukan sesuatu hal mempengaruhi hasil akhirnya.
- Hukum latihan, jika respons terhadap stimulus diulang-ulang maka akan memperkuat hubungan keduanya.
- Hukum akibat, hubungan stimulus respon diperkuat apabila akibatnya memuaskan, berlaku juga sebaliknya.
Kesimpulan
- Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Sehingga teori belajar behavioristik bisa disebut juga dengan teori tingkah laku.
- Beberapa tokoh yang mendukung teori belajar behavioristik antara lain: Ivan P. Pavlov, Skinner, dan Thorndike.
Teori
Gestalt
Gestalt adalah
teori belajar yang lebih fokus menjelaskan proses belajar melalui
pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola,
ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi
pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
Tokoh-Tokoh yang Mendukung Teori
Belajar Gestalt
1.
Max Wertheimer (1880-1943)
Max Wertheimer adalah tokoh
tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer
dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880.Wertheimer dianggap sebagai
pendiri teori Gestalt setelah ia melakukan suatu eksperimen dengan menggunakan
sebuah alat yang bernama stroboskop, yaitu suatu kotak yang didalamnya
terdapat dua buah garis yang satu tegak dan yang satu melintang. Jika kedua
garis tersebut diperlihatkan secara bergantian terus menerus maka akan tampak
seakan aska garis tersebut bergerak dari melintang menjadi tegak. Inilah yang
disebut gerakan semu “Scheinbwegung”.
2.
Kurt Koffka (1886-1941)
Koffka lahir di Berlin tanggal
18 Maret 1886. Teori Koffka tentang belajar didasarkan pada anggapan bahwa
belajar dapat diterangkan dengan prinsip-prinsip psikologi Gestalt. Teorinya
yang terkenal adalah Memory Trace (jejak ingatan).
3.
Wolfgang Kohler (1887-1967)
Kohler lahir di Reval, Estonia
pada tanggal 21 Januari 1887. Ia mengadakan penyelidikan terhadap inteligensi
kera. Hasil kajiannya ditulis dalam buku betajukThe Mentality of Apes (1925).
Eksperimennya adalah : seekor simpanse diletakkan di dalam sangkar. Pisang
digantung di atas sangkar. Di dalam sangkar terdapat beberapa kotak berlainan
jenis. Mula-mula hewan itu melompat-lompat untuk mendapatkan pisang itu tetapi
tidak berhasil. Karena usaha-usaha itu tidak membawa hasil, simpanse itu
berhenti sejenak, seolah-olah memikir cara untuk mendapatkan pisang itu.
Tiba-tiba hewan itu dapat sesuatu ide dan kemudian menyusun kotak-kotak yang
tersedia untuk dijadikan tangga dan memanjatnya untuk mencapai pisang itu.
http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/teori-belajar-behavioristik/
0 komentar:
Posting Komentar