Blogger Widgets

Pages

Subscribe:
Rony Syahputra Psikologi Pendidikan

Ads 468x60px

.

Labels

Senin, 23 September 2013

Teori Belajar: Behavioristik dan Gestalt



Teori Belajar Behavioristik
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan. Belajar tidaknya seseorang bergantung pada lingkungannya. 

Tokoh-Tokoh yang Mendukung Teori Belajar Behavioristik

Ivan P. Pavlov
           Pavlov (1927) mengembangkan teori conditioning dengan melakukan percobaan terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
Skinner
            Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan faktor penting dalan belajar. Pada teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Teori ini terdiri dari enam konsep, yaitu:
  1. Penguatan positif dan negatif
  2. Shapping, proses pembentukan tingkah laku yang semakin mendekati tingkah laku yang diharapkan
  3. Pendekatan suksesif, proses pembentukan tingkah laku yang menggunakan penguatan pada saat yang tepat, sehingga respon sesuai dengan yang diisyaratkan
  4. Extinction, proses penghentian kegiatan sebagai akibat dari ditiadakannya penguatan
  5. Chaining of Response, respon dan stimulus yang berangkaian satu sama lain
  6. Jadwal penguatan, variasi pemberian penguatan: rasio tetap dan bervariasi, interval tetap dan bervariasi.
Thorndike
          Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum.
  1. Hukum kesiapan (Law of Readiness), kesiapan seseorang dalam melakukan sesuatu hal mempengaruhi hasil akhirnya.
  2. Hukum latihan, jika respons terhadap stimulus diulang-ulang maka akan memperkuat hubungan keduanya.
  3. Hukum akibat, hubungan stimulus respon diperkuat apabila akibatnya memuaskan, berlaku juga sebaliknya.
 Kesimpulan
  1. Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Sehingga teori belajar behavioristik bisa disebut juga dengan teori tingkah laku.
  2. Beberapa tokoh yang mendukung teori belajar behavioristik antara lain: Ivan P. Pavlov, Skinner, dan Thorndike.
Teori Gestalt
Gestalt adalah teori  belajar yang  lebih fokus menjelaskan proses belajar melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
  
Tokoh-Tokoh yang Mendukung Teori Belajar Gestalt

1.      Max Wertheimer (1880-1943)
Max Wertheimer adalah tokoh tertua dari tiga serangkai pendiri aliran psikologi Gestalt. Wertheimer dilahirkan di Praha pada tanggal 15 April 1880.Wertheimer dianggap sebagai pendiri teori Gestalt setelah ia melakukan suatu eksperimen dengan menggunakan sebuah alat yang bernama stroboskop, yaitu suatu kotak yang didalamnya terdapat dua buah garis yang satu tegak dan yang satu melintang. Jika kedua garis tersebut diperlihatkan secara bergantian terus menerus maka akan tampak seakan aska garis tersebut bergerak dari melintang menjadi tegak. Inilah yang disebut gerakan semu “Scheinbwegung”.
2.      Kurt Koffka (1886-1941)
Koffka lahir di Berlin tanggal 18 Maret 1886. Teori Koffka tentang belajar didasarkan pada anggapan bahwa belajar dapat diterangkan dengan prinsip-prinsip psikologi Gestalt. Teorinya yang terkenal adalah Memory Trace (jejak ingatan).
3.      Wolfgang Kohler (1887-1967)
Kohler lahir di Reval, Estonia pada tanggal 21 Januari 1887. Ia mengadakan penyelidikan terhadap inteligensi kera. Hasil kajiannya ditulis dalam buku betajukThe Mentality of Apes (1925). Eksperimennya adalah : seekor simpanse diletakkan di dalam sangkar. Pisang digantung di atas sangkar. Di dalam sangkar terdapat beberapa kotak berlainan jenis. Mula-mula hewan itu melompat-lompat untuk mendapatkan pisang itu tetapi tidak berhasil. Karena usaha-usaha itu tidak membawa hasil, simpanse itu berhenti sejenak, seolah-olah memikir cara untuk mendapatkan pisang itu. Tiba-tiba hewan itu dapat sesuatu ide dan kemudian menyusun kotak-kotak yang tersedia untuk dijadikan tangga dan memanjatnya untuk mencapai pisang itu.


http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/teori-belajar-behavioristik/

0 komentar:

Posting Komentar