Blogger Widgets

Pages

Subscribe:
Rony Syahputra Psikologi Pendidikan

Ads 468x60px

.

Labels

Senin, 23 Desember 2013

Jean Piaget: Teori Belajar



Menurut Piaget, dasar dari belajar adalah aktivitas anak bila berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Pertumbuhan anak merupakan suatu proses sosial. Anak tidak berinteraksi dengan lingkungan fisiknya sebagai suatu individu terikat, tetapi sebagai bagian dari kelompok sosial. Aktivitas mental anak terorganisasi dalam suatu struktur kegiatan mental yang disebut ”skema” atau pola tingkah laku.

Dalam perkembangan intelektual ada tiga hal penting yang menjadi perhatian Piaget yaitu struktur, isi dan fungsi.
1.    Aspek struktur
Ada hubungan fungsional antara tindakan fisik, tindakan mental dan perkembangan berfikir logis anak-anak. Tindakan tindakan menuju pada perkembangan operasi-operasi, dan selanjutnya menuju pada perkembangan struktur-struktur. Struktur yang juga di sebut skemata atau juga biasa disebut dengan konsep, merupankan organisasi mental tingkat tinggi. Struktur intelektual terbentuk pada individu waktu ia perlu interaksi dengan lingkungannya. Strktur yang terbentuk lebih memudahkan individu menghadapi tuntutan yang makin meningkat dari linkungannya. Dengan  diperolehnya suatu sekemata berarti teklah terjadi suatu perubahan dalam perkembangan intlektual anak.
2.     Aspek isi
Yang  dimaksud isi disini ialah pola prilaku anak khas yng tercermin pada respon yang diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi yang di hadapinya. Perhatian piaget tertuju pada isi pikiran anak, misalnya perubahan anak dalam kemampuan penalaran semenjak kecil hingga besar, konsepsi anak tentang alam sekitarnya yaitu pohon-pohon, Matahari, bulan dan konsepsi anak tentang beberapa peristiwa alam seperti bergeraknya awan dan sungai. Kemudian perhatian di tujukan lebih dalam lagi yaitu analisis proses-proses yang melandasi dan menentukan isi pikiran anak itu.
3.    Aspek fungsi
Fungsi adalah cara yang di gunakan organisme untuk membuat kemajuan intelektual. Perkembangan intelektual didasrkan pada 2 fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Organisasi memberikan organisme kemampuan untuk mensistimatikkan atau mengorganisasikan proses-proses fisik atau proses-proses psikologis menjadi sistem yag teratur dan berhubungan. Dengan organisasi, struktur fisik dan struktur psikologis diintegrasikan menjadi struktur tingkat tinggi. Fungsi ke dua yang melandasi perkembangan intelektual adalah adaptasi. Semua organisme lahir dengan kecendrungan untuk menyesuaikan diri atau beradaptsi pada lingkungan. Cara adaptasi ini berbaeda antar organisme yang satu dengan organisme yang lainnya. Adaptasi terhadap lingkungan di lakukan melalui dua peroses yaitu asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi seseorang menggunakan stuktur atau kemampuan yang sudah ada untuk menanggapi masalah yang di hadapi dalam lingkungannya. Dalam proses akomodasi seseorang memrlukan modifikasi struktur mental yang ada dalam mengadakan respon terhadap tantangan lingkungan
Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Asimilasi dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan kejadian atau rangsangan baru dalam skema yang telah ada. Proses asimilasi ini berjalan terus. Asimilasi tidak akan menyebabkan perubahan/pergantian skema melainkan perkembangan skema. Asimilasi adalah salah satu proses individu dalam mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru pengertian orang itu berkembang.
Akomodasi. Dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skema yang telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan akomodasi. Akomodasi tejadi untuk membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan yang baru atau memodifikasi skema yang telah ada sehingga cocok dengan rangsangan itu.

Sabtu, 23 November 2013

Vygotsky: Teori Belajar



Teori belajar yang dipegang oleh vygotsky lebih mengacu pada kontruktivisme. Karena lebih menekan pada hakikat pembelajaran sosiokultural. Dalam analisisnya, perkembangan kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan social secara aktif. Oleh karena itu, ada beberapa hal penting pada teori belajar vygotsky:

    1. Hukum genetik tentang perkembangan. Setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan berkembang melewati dua aturan: tataran social lingkungannya dan tataran psikologis yang ada pada dirinya.
          2. Zona perkembangan proksimal. Perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan dalam dua tingkat : tingkat perkembangan actual yang tampak dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan masalah secara mandiri, dan tingkat perkembangan potensial yang tampak dari kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas atau pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa.
3. Mediator yang diperankan lewat tanda maupun lambang adalah kunci utama memahami proses-proses sosial dan psikologis. Makanya, jika dikaji lebih mendalam teori perkembangan kognitif vygotsky akan ditemukan dua jenis mediasi. Media metakognitif dan mediasi kognitif.

Media metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotic yang bertujuan untuk melakukan self regalution yang mencakup: self planning, self monitoring dan self evaluation. Media ini berkembang dalam komunikasi antar pribadi. Sedang media kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengetahuan tertentu. Sehingga, media ini bisa berhubungan konsep spontan (yang bisa salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya) Dalam semua literatus yang mengupas tetang teori perkembangan kognitif vygotsky kerap memakjubkan pesan vygotsky yang berbunyi: “untuk membantu 8 anak membangkan pengetahuan yang sungguh-sungguh bermakna adalah dengan cara memadukan antar konsep-konsep dan prosedur mulalui demonstrasi atau penjelasan langsung kepada anak tersebut.


Pada dasarnya teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:
1.      Bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui.
2.      Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.
Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.

Selasa, 19 November 2013

Robert Gagne: Teori Belajar



Gagne mengemukakan delapan fase dalam  tindakan belajar. Kedelapan fese tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fase Motivasi
Siswa harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapan belajar akan memperoleh hadiah.

2. Fase Pengenalan
Siswa harus memberi perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kajian instruksional, jika belajar akan terjadi.

3. Fase Perolehan
Bila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah siap untuk menerima pelajaran. Informasi tidak langsung terserap dalam memori ketika disajikan, informasi itu di ubah kedalam bentuk yang bermakna yang dihubungkan dengan materi yang telah ada dalam memori siswa.

4. Fase Retensi
Informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui pengulangan kembali.

5. Fase Pemanggilan
Mungkin saja kita dapat kehilangan hubungan dengan informasi dalam memori jangka-panjang. Jadi bagian penting dalam belajar adalah belajar memperoleh hubungan dengan apa yang telah dipelajari. Ini berfungsi untuk memangil informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

6. Fase Generalisasi
Biasanya informasi itu kurang nilainya jika tidak dapat diterapkan di luar dari informasi itu dipelajari. Generalisasiatau transfer informasi pada situasi-situasi baru merupakan fase kritis dalam belajar. Transfer dapat ditolong dengan memintapara siswa untuk menggunakan informasi dalam keadaan baru.

7. Fase Penampilan
Siswa harus memperhatikan bahwa mereka telah belajar sesuatu melalui penampilan yang tampak.

8. Fase Umpan Balik
Para siswa memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa yang diajarkan.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Robert Gagne mengenai delapan fase tindakan belajar saya akan mengidentifikasi pengalaman saya yang berkaitan dengan teori ini. Teori yang dikemukakan gagne sesuai dengan proses pembelajaran yang saya ikuti pada mata kuliah psikologi belajar. Dosen menerapkan kondisi yang ditawarkan diatas. Dosen memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan menghadirkan reinforcement dalam proses pembelajaran seperti memberikan hadiah dan hukuman. Dosen membuat bagian-bagian esensial dari teori yang akan dipelajari, hal tersebut hingga tahap kedelapan yaitu umpan balik. Fase ini dosen memberikan umpan balik kepada mahasiswa mengenai topik yang diberikan

Senin, 28 Oktober 2013

Testimoni Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Psikologi Belajar..



Haloooo. Postingan kali ini adalah tentang testimoni UTS mata kuliah Psikologi Belajar, nah pada postingan ini saya akan menceritakan proses hingga akhir tentang UTS, Berawal dari tentang pilihan yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini, yaitu Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd. Beliau bertanya kepada seluruh mahasiswa tentang mekanisme ujian yang akan dilaksanakan. Setelah semua usul diberikan, terpilih lah Mekanisme ujian online dengan pemberian batas waktu. Akhirnya di sepakatilah ujian nya diberi waktu 3 hari yang dimulai pada tanggal 24, 25, dan 26 Oktober 2013. Prosesnya adalah dengan dosen mengirimkan soal ke masing-masing email para peserta mata kuliah psikologi belajar, dengan terlebih dahulu menjelaskan mekanisme ujian, antara lain:
Aturan dari UTS online ini , serta jawabkah dengan konferhensif:
1.  Seluruh jawaban ditulis langsung pada badan e-mail (tidak dalam versi attachfile). Bagi yang menjawab dengan attachfile tidak ada ditolerir dan tidak mendapat nilai atau pun peringatan.
2.      Soal pertama akan dikirimkan secara 'broadcast' kepada seluruh mahasiswa.
3.      Soal kedua dan ketiga akan diberikan setelah jawaban dari soal sebelumnya diterima pengampu.
4.      Batas penyelesaian soal-soal ini adalah hari Sabtu, 26 Oktober 2013 pukul 24.00 Wib.
5.      Selamat mengerjakan.
Setelah itu dosen mengirimkan soal pertama kemudian dijawab, diberikan feedback dan nilai. Lalu lanjut soal kedua dan soal ketiga prosesnya sama. Sebenarnya cara ini sangat menyenangkan untuk saya, karena setiap soal bisa dikerjakan dengan melihat buku dan sumber bacaan lainnya. Hal ini juga hal baru dan pertama bagi saya mengikuti ujian dikampus dengan ujian online. Namun saya mengalami kesulitan mengatur waktu pada tanggal tersebut, karena pada tanggal tersebut saya sedang mengikuti acara Pemilihan Duta Wisata Kota Tebing Tinggi tahun 2013. Acara tersebut cukup menyita waktu saya, karena acara tersebut adalah berupa rangkaian seleksi yang dimulai tanggal 23 – 27 Oktober 2013. Saya kesulitan mengatur waktu, saya faham ini adalah resiko dari pilihan saya. Meskipun begitu saya coba untuk mengerjakan soal pertama dengan baik. Soal pertama yaitu:
SOAL UTS
Pertama.
* (Jawablah pertanyaan ini dengan memberikan penjelasan dasar teori bersumber dari buku referensi halaman berapa).
Setiap orang melakukan proses belajar secara sadar dan tidak sadar. Jika adinda diminta untuk menjelaskan alasan (dari masing-masing individu), apakah saat adinda memutuskan mengambil / mengikuti mata kuliah Psikologi Belajar ini secara sadar ataukah tidak sadar?
Silahkan tinjau argumen jawaban adinda minimal dari 3 teori belajar. (skor maksimal untuk jawaban pada soal pertama ini adalah 40)
Setelah menerima email dari dosen, saya langsung menjawab. Jawaban saya adalah:
Saya mengambil mata kuliah Psikologi Belajar adalah dengan kondisi sadar dan ada beberapa alasan saya mengambil mata kuliah ini, antara lain karena:
1.      Saya termotivasi ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata kuliah ini.
2.      Minat pada departemen pendidikan
3.    Saya sering mendengar cerita dari senior yang sudah mengambil mata kuliah ini mereka mendapatkan nilai yang baik.
Dari ketiga hal tersebut saya mengidentifikasi bahwa alasan saya tersebut dapat dikaitkan dengan teori-teori yang telah dipelajari sebelumnya. Untuk alasan yang pertama Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata kuliah ini. Hal tersebut bisa dijelaskan dengan teori model ekspektasi nilai  yang dapat dilihat di halaman 479 pada buku Learning and Instruction yang menyebutkan bahwa ekspektasi dan nilai adalah sebagai konstruk motivasional.

Alasan kedua yaitu saya memiliki minat pada departemen pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada halaman 152 yang menyebutkan bahwa Perilaku yang mengilustrasikan minat, antusiasme, apresiasi, atau dedikasi, dimasukkan dalam deskripsi dari motivasi.

Alasan ketiga yaitu Saya sering mendengar cerita dari senior yang sudah mengambil mata kuliah ini mereka mendapatkan nilai yang baik. Hal ini bila dikaitkan dengan teori dapat diulas dengan teori modelling, dimana saya menjadikan senior sebagai model bahwa dengan mengambil mata kuliah ini saya bisa mendapatkan nilai seperti mereka. Hal tersebut dapat dilihat pada halaman 426 paragraf terakhir mengenai Asumsi tentang Belajar

Setelah saya mengirim jawaban pertama kemudian dosen memberikan feedback dan nilai, alhamdulillah saya mendapat nilai maksimal dijawaban pertama. Kemudian dosen mengirimkan kembali soal kedua, yang bunyinya:

Lalu soal kedua, coba kaitkan jawabanmu tsb dgn teori Vygotsky. Skor maksimalnya masih 40.
Jawaban:
Bila jawaban dari soal pertama dikaitkan dengan teori vugotsky maka alasan-alasan yang saya sebutkan dapat dibahas dengan teori tentang sinyalisasi yang bisa dilihat pada buku learning and instruction di halaman 377.

Dimana yang dimaksud dengan proses sinyalisasi adalah proses pengenalan pengenalan stimuli yang terjadi didalam lingkungan. saya mencermati lingkungan sekitar saya, saya kenali kondisi dan situasi dari proses belajar setiap matakuliah yang ditawarkan. misal dengan bagaimana dosen memberi nilai, mengajar, ilmu dari matakuliah tersebut. nah itulah yang disebut dengan proses sinyalisasi.
Nah saya berhenti di soal kedua karena kehabisan waktu yang diberikan dikarenakan kesibukan di acara Pemilihan tersebut. Ya begitulah kira-kira pengalaman UTS Mata Kuliah Psikologi Belajar yang telah saya lewati. Setelah melewati Ujian Online ini saya akan terus belajar dari kesalahan.