A. Simulasi Paedagogi
Paedagogi merupakan seni mengajar pada anak. Pengajaran pada berfokus pada teacher center, dimana seorang guru lah yang menjadi sumber informasi pengajaran.
Setting: Ibu dengan 2 anak yang memperebutkan 2 botol minuman
Disuatu rumah 2 orang abang beradik
sedang memperebutkan botol minuman, sang ibu yang mendengar keributan
mencoba melerai dan menasehati kedua anaknya:
Ibu : Kenapa berantam??
Adik : Abang ngambil tempat minum adek bu
Abang: Abang kan cuma pinjam, adek pelit!!
Adik : Itu kan punya adek, abang kan punya
Ibu : Sudah (sambil
mengambil tempat minum), jangan bertengkar, kalian kan punya tempat
minum masing masing. Abang (sambil melihat kearah abang) nggak boleh
ngambil tempat minum adek kan udah punya masing-masing. Kalian kan
bersaudara, lain kali nggak berantam lagi ya nak.
B. Simulasi Andragogi
Andragogi merupakan seni mengajar yang
diberikan pada orang dewasa. Pengajaran harus dibedakan dengan anak
karena orang dewasa sudah memiliki pengalaman yang lebih kaya dari pada
anak-anak.
Setting: Training Leadership di suatu perusahaan
Suatu perusahaan melakukan training untuk meningkatkan kemampuan leadership karyawan, kemudian terjadilah dialog berikut:
Trainer : Selamat siang
rekan-rekan sekalian, hari ini saya sebagai trainer akan memberikan
materi mengenai leadership, baiklah sebelum memulai materi saya terlebih
dahulu akan menanyakan makna dari leadership tersebut kepada rekan-rekan sekalian. Siapa yang bersedia memberikan pendapatnya??
Trainee 1: Saya (sambil
mengacungkan tangan), leadership adalah suatu kemampuan untuk
mengarahkan orang lain untuk mau melakukan perintah dari atasan.
Trainer: Baiklah, ada yang mau menambahkan lagi?
Trainee 2: Saya (sambil mengacungkan tangan), selain mempengaruhi seorang leader juga harus mampu mengarahkan anggotanya.
C. Perbedaan Simulasi Paedagogi dan Andragogi
Pada simulasi Paedagogi informasi
cenderung berfokus pada ibu, ibu lah yang memberikan nasehat pada anak
agar anaknya tidak berkelahi. Sementara pada simulasi Andragogi,
informasi berfokus pada trainee karena trainer menganggap bahwa trainee
sudah dewasa dan sudah mendapatkan mengenai leadership baik secara
langsung maupun tidak.
Kelompok 10:
0 komentar:
Posting Komentar